Have u ever missed someone and felt terrible
because u think that he/she doesn't miss u?
Missing someone is a terrible
but at the same time, sweet feeling.
U will be sitting around wondering
if u meant anything to him/her.
Thinking if he/she ever cares about u.
Laying on your bed,
thinking of the last time u were out together.
Logging on to the internet
hoping to see him/her online.
When u realise that he/she isn't online
and did not return your page,
u will start worrying if he/she is okay.
Missing someone is a way of growing up i guess.
It exposes u to loneliness.
It teaches u how to cope with being lonely
and let u know that there is actually a feeling known as emptiness.
Sometimes it feels good to miss someone.
U know that u really care
and u indulge in the feeling of loving/caring for him/her.
But missing someone and not knowing
if he/she is feeling the same is terrible.
U feel as if u are being left alone.
So if u miss someone, tell him/her and let them know.
At the same time, ask if they miss u.
Don't let the feeling of missing someone become jealousy or paranoia.
If u are the one being missed and u know it,
let the other party know.
If u miss him/her too, tell them!
Sunday, 20 July 2008
Saturday, 19 July 2008
SINAR CAHAYA AYAT KURSI
Sinar cahaya ayat KURSI
Message: hikmah ayat kursi & 7 point yg hrs diingat
SINAR CAHAYA AYAT KURSI
Dlm sebuah hadis, ada menyebut perihal
seekor syaitan yg duduk diatas pintu rumah.
Tugasnya ialah utk menanam keraguan di
hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan
keraguan dihati isteri terhadap kejujuran
suami di luar rumah.
Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk
rumah sehinggalah Baginda mendengar jawaban
salam daripada isterinya.
Disaat itu syaitan akan lari bersama-sama
dengan salam itu.
Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:
1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi
apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT
mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya
hingga subuh.
2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di
akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada
dlm lindungan Allah SWT hingga sembahyang
yang lain.
3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di
akhir tiap sembahyang,tidak menegah akan dia
daripada masuk syurga kecuali maut dan barang
siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah
SWT memelihara akan dia ke atas rumahnya,
rumah jirannya dan ahli rumah-rumah disekitarnya.
4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di
akhir tiap2 sembahyang fardhu, Allah SWT
menganugerahkan dia setiap hati orang
yg bersyukur,setiap perbuatan orang yg
benar,pahala nabi2 serta Allah melimpahkan
padanya rahmat.
5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi
sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT
mengutuskan
70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua
memohon keampunan dan mendoakan
baginya.
6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di
akhir sembahyang Allah SWT akan mengendalikan
pengambilan rohnya dan dia adalah seperti
orang yang berperang bersama Nabi Allah
sehingga mati
syahid.
7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi
ketika dalam kesempitan nescaya Allah SWT
berkenan memberi pertolongan kepadanya.
Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah S.A.W.
bersabda,Sampaikanlah pesanku biarpun
satu ayat..."
Wassalam,
"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk Dunia Mu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk Akhirat Mu"
-------------------------------------------------
>> Subhanallah...
Tujuh kalimat
Sabda Rasulullah S.A.W
" Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia
terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta
diampuni dosa-dosanya walau sebanyak busa/buih laut "
1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai
melakukan sesuatu.
3. Mengucap Astagfirullah jika lidah tersilap
perkataan yang tidak patut
4. Mengucap Insya Allah jika merencanakan
berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap La haula wala kuwwata illa
billah jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak
diingini.
6. Mengucap inna lillahi wa inna ilaihi rajiun
jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah sepanjang siang malam sehingga tak terpisah dari lidahnya dari tafsir hanafi, mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu mudah-
mudahan jadi bisa, karena sudah biasa!
Message: hikmah ayat kursi & 7 point yg hrs diingat
SINAR CAHAYA AYAT KURSI
Dlm sebuah hadis, ada menyebut perihal
seekor syaitan yg duduk diatas pintu rumah.
Tugasnya ialah utk menanam keraguan di
hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan
keraguan dihati isteri terhadap kejujuran
suami di luar rumah.
Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk
rumah sehinggalah Baginda mendengar jawaban
salam daripada isterinya.
Disaat itu syaitan akan lari bersama-sama
dengan salam itu.
Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:
1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi
apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT
mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya
hingga subuh.
2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di
akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada
dlm lindungan Allah SWT hingga sembahyang
yang lain.
3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di
akhir tiap sembahyang,tidak menegah akan dia
daripada masuk syurga kecuali maut dan barang
siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah
SWT memelihara akan dia ke atas rumahnya,
rumah jirannya dan ahli rumah-rumah disekitarnya.
4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di
akhir tiap2 sembahyang fardhu, Allah SWT
menganugerahkan dia setiap hati orang
yg bersyukur,setiap perbuatan orang yg
benar,pahala nabi2 serta Allah melimpahkan
padanya rahmat.
5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi
sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT
mengutuskan
70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua
memohon keampunan dan mendoakan
baginya.
6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di
akhir sembahyang Allah SWT akan mengendalikan
pengambilan rohnya dan dia adalah seperti
orang yang berperang bersama Nabi Allah
sehingga mati
syahid.
7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi
ketika dalam kesempitan nescaya Allah SWT
berkenan memberi pertolongan kepadanya.
Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah S.A.W.
bersabda,Sampaikanlah pesanku biarpun
satu ayat..."
Wassalam,
"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk Dunia Mu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk Akhirat Mu"
-------------------------------------------------
>> Subhanallah...
Tujuh kalimat
Sabda Rasulullah S.A.W
" Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia
terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta
diampuni dosa-dosanya walau sebanyak busa/buih laut "
1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai
melakukan sesuatu.
3. Mengucap Astagfirullah jika lidah tersilap
perkataan yang tidak patut
4. Mengucap Insya Allah jika merencanakan
berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap La haula wala kuwwata illa
billah jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak
diingini.
6. Mengucap inna lillahi wa inna ilaihi rajiun
jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah sepanjang siang malam sehingga tak terpisah dari lidahnya dari tafsir hanafi, mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu mudah-
mudahan jadi bisa, karena sudah biasa!
AL QUR'AN
The Qur'an (in Anglicized form: Koran ) is certainly the greatest literary work in classical Arabic and for all Muslims stands as the definitive word of God (in Arabic: Allah ) spoken to the prophet Muhammad by the angel Gabriel. When reading the Qur'an , you should realize that, for all Muslims, the text you are reading is quite literally the voice of God; because the Qur'an is the direct speech of God in Arabic, translation of the work is seen as blasphemy, as an unforgivable tampering with God's own speech. Nevertheless, the Qur'an has been translated into Turkish and Farsi (the language of Iran) in this century and is recited in these languages in religious services in Turkey and Iran. The Muslim community tolerates this but just barely. For all practical purposes, to be Muslim, then, means almost universally to be able to read and understand classical Arabic, despite what one's native language is.
The recitation began one night in the year 610 A.D., when Muhammad, born in Medina in 570, was asleep in Ramadan; a voice from heaven called out to him with the command, "Recite! Recite! Recite!" The angel recited three verses to him and when he awoke he had these verses, as he said, inscribed in his heart. From that point on, Muhammad believed himself to be a prophet and messenger of God, the last in a line of seven prophets (beginning with Abraham and ending with Jesus Christ, who was prophet number six) and responsible for inscribing the last and most important of God's direct messages to the world, the Arabic Recitation, which is the full name of the work. The people of God, that is, the Jews and the Christians, were going astray; the purpose of the Arabic Recitation was to restore God's faithful to the proper path. At different times in Muhammed's life the recitations would come to him; he would then repeat what he had heard and these would be memorized by certain people trained in remembering verses; some of these verses were written down on whatever was at hand. All these writings were collected in the caliphate of 'Uthman and the canonical text was established around 650 A.D. The writings were collected into a group of surah's and ordered according to length (each surah is meant to be a single recitation), though all Muslims also know the chronological order of the recitations.
The Qur'an is organized into separate chapters called surahs. The order of the surahs, however, does not reflect the chronological order of the Quranic verses, nor does the surah structure reflect the nature of the original Quranic revelation. During his lifetime, Muhammad would have individual verses revealed to him; these revelations occurred unexpectedly and in surprising places. Typically, revelation would put Muhammad in a trance-like state. He, and others, would memorize the revealed verses and, under the guidance of Gabriel, Muhammad organized these verses into the existing surahs. The intervention of Gabriel in ordering the various verses in Islamic history is meant to guarantee not only the sanctity of the individual verses, but the religious validity of the organization of these verses in the Qur'an .
The Qur'an was an oral text throughout the lifetime of Muhammad; it was also a fluid text. The complete text resided only in the memories of Muahmmad and his followers. As he added verses and reorganized the text, his followers would rememorize the text in the light of the additions or edits. This means that the Qur'an was a living text during the lifetime of Muhammad. Certain verses revealed to Muhammad were later repudiated by him as "satanic" verses revealed not by Gabriel but by Satan. These verses were expunged from the text that so many had memorized.
After the death of Muhammad, the text of the Qur'an was written down in the caliphate of Abu Bakr. Until 'Uthman, one and only one written text existed. For over a decade after the death of Muhammad, the Qur'an remained primarily an oral text in the memories of the faithful. In Islamic accounts of the history of the Qur'an , this oral text was entirely faithful to the original verses—this is entirely possible, but Western historians generally agree that some corruptions must have produced slight variations throughout the Islamic world. Nevertheless, the military expansion of Islam led to two direct consequences concerning the integrity of the Quranic text. First, large numbers of the faithful were dying out in the various military expeditions. Each time someone died who had the Quranic text memorized, that meant that one copy of the Qur'an disappeared forever. Second, the expansion of Islam swelled the ranks of the faithful. Many of these new converts spoke other langagues and the original Arabic of the Qur'an began to corrupt. Faced with these two threats to the integrity of the Qur'an , 'Uthman orderd a rescension of the text to be made and to serve as the definitive written version of the text. A rescension is a version of a text that is assembled from all the variant versions of that text. 'Uthman, however, relied on two sources: the written text that had been ordered by Abu Bakr and that still existed, and the various oral texts of Muslims who memorized it during the lifetime of Muhammad. In Islamic history, there is no variation between these two sources, so the Uthmanic "rescension" is largely a codifying of a single version of a text. This version, the 'Uthmanic rescension, is the version of the Qur'an that has remained, unchanged, the central holy text of Islam.
The Qur'an has one overriding theme, endlessly repeated and elaborated throughout the text: complete submission (in Arabic: islam ; muslim means "one who submits") to the word and the will of God, who is one God and the only God. The God of Islam is both a stern judge and endlessly forgiving; obedience to God wipes away all transgression. This submission, however, must be fully and rationally given; faith (iman ) is a rational consent to the truth of the word of God. Therefore, much of the Qu'ran concerns the word of God and how it is received and believed, or not received and believed as the case may be. As you read the text, try to identify the central ethical and religious principles. How are people supposed to behave towards one another? How is the human world divided? What human activities indicate faith? What is the role of mercy? What is the role of violence? What theory of history seems to animate this account? Why do people choose not to believe the prophets from Allah? In particular, the "theme" of this surah is the nature of Allah's "signs"? What are these signs? What guarantees their truth? Why are they called "manifest"? Why do they not convince the unbelievers?
You may find the text a bit disorganized and repetitious; the compositional principle of the Qur'an is called in Arabic, haqqiqah , or "formless essence." This is understood to mean that the various commands, injunctions, and accounts of God take on their fullest meaning by being repeated in several different combinations. This compositional principle becomes an artistic principle in Islamic art and architecture.
Your text is taken from The Qur'an , translated by E. H. Palmer (Oxford: Clarendon Press, 1880). This text has been updated to more colloquial English by me. I'm only a beginner with Arabic, so the text has been updated in part by consulting other English translations.
(Richard Hooker)
The recitation began one night in the year 610 A.D., when Muhammad, born in Medina in 570, was asleep in Ramadan; a voice from heaven called out to him with the command, "Recite! Recite! Recite!" The angel recited three verses to him and when he awoke he had these verses, as he said, inscribed in his heart. From that point on, Muhammad believed himself to be a prophet and messenger of God, the last in a line of seven prophets (beginning with Abraham and ending with Jesus Christ, who was prophet number six) and responsible for inscribing the last and most important of God's direct messages to the world, the Arabic Recitation, which is the full name of the work. The people of God, that is, the Jews and the Christians, were going astray; the purpose of the Arabic Recitation was to restore God's faithful to the proper path. At different times in Muhammed's life the recitations would come to him; he would then repeat what he had heard and these would be memorized by certain people trained in remembering verses; some of these verses were written down on whatever was at hand. All these writings were collected in the caliphate of 'Uthman and the canonical text was established around 650 A.D. The writings were collected into a group of surah's and ordered according to length (each surah is meant to be a single recitation), though all Muslims also know the chronological order of the recitations.
The Qur'an is organized into separate chapters called surahs. The order of the surahs, however, does not reflect the chronological order of the Quranic verses, nor does the surah structure reflect the nature of the original Quranic revelation. During his lifetime, Muhammad would have individual verses revealed to him; these revelations occurred unexpectedly and in surprising places. Typically, revelation would put Muhammad in a trance-like state. He, and others, would memorize the revealed verses and, under the guidance of Gabriel, Muhammad organized these verses into the existing surahs. The intervention of Gabriel in ordering the various verses in Islamic history is meant to guarantee not only the sanctity of the individual verses, but the religious validity of the organization of these verses in the Qur'an .
The Qur'an was an oral text throughout the lifetime of Muhammad; it was also a fluid text. The complete text resided only in the memories of Muahmmad and his followers. As he added verses and reorganized the text, his followers would rememorize the text in the light of the additions or edits. This means that the Qur'an was a living text during the lifetime of Muhammad. Certain verses revealed to Muhammad were later repudiated by him as "satanic" verses revealed not by Gabriel but by Satan. These verses were expunged from the text that so many had memorized.
After the death of Muhammad, the text of the Qur'an was written down in the caliphate of Abu Bakr. Until 'Uthman, one and only one written text existed. For over a decade after the death of Muhammad, the Qur'an remained primarily an oral text in the memories of the faithful. In Islamic accounts of the history of the Qur'an , this oral text was entirely faithful to the original verses—this is entirely possible, but Western historians generally agree that some corruptions must have produced slight variations throughout the Islamic world. Nevertheless, the military expansion of Islam led to two direct consequences concerning the integrity of the Quranic text. First, large numbers of the faithful were dying out in the various military expeditions. Each time someone died who had the Quranic text memorized, that meant that one copy of the Qur'an disappeared forever. Second, the expansion of Islam swelled the ranks of the faithful. Many of these new converts spoke other langagues and the original Arabic of the Qur'an began to corrupt. Faced with these two threats to the integrity of the Qur'an , 'Uthman orderd a rescension of the text to be made and to serve as the definitive written version of the text. A rescension is a version of a text that is assembled from all the variant versions of that text. 'Uthman, however, relied on two sources: the written text that had been ordered by Abu Bakr and that still existed, and the various oral texts of Muslims who memorized it during the lifetime of Muhammad. In Islamic history, there is no variation between these two sources, so the Uthmanic "rescension" is largely a codifying of a single version of a text. This version, the 'Uthmanic rescension, is the version of the Qur'an that has remained, unchanged, the central holy text of Islam.
The Qur'an has one overriding theme, endlessly repeated and elaborated throughout the text: complete submission (in Arabic: islam ; muslim means "one who submits") to the word and the will of God, who is one God and the only God. The God of Islam is both a stern judge and endlessly forgiving; obedience to God wipes away all transgression. This submission, however, must be fully and rationally given; faith (iman ) is a rational consent to the truth of the word of God. Therefore, much of the Qu'ran concerns the word of God and how it is received and believed, or not received and believed as the case may be. As you read the text, try to identify the central ethical and religious principles. How are people supposed to behave towards one another? How is the human world divided? What human activities indicate faith? What is the role of mercy? What is the role of violence? What theory of history seems to animate this account? Why do people choose not to believe the prophets from Allah? In particular, the "theme" of this surah is the nature of Allah's "signs"? What are these signs? What guarantees their truth? Why are they called "manifest"? Why do they not convince the unbelievers?
You may find the text a bit disorganized and repetitious; the compositional principle of the Qur'an is called in Arabic, haqqiqah , or "formless essence." This is understood to mean that the various commands, injunctions, and accounts of God take on their fullest meaning by being repeated in several different combinations. This compositional principle becomes an artistic principle in Islamic art and architecture.
Your text is taken from The Qur'an , translated by E. H. Palmer (Oxford: Clarendon Press, 1880). This text has been updated to more colloquial English by me. I'm only a beginner with Arabic, so the text has been updated in part by consulting other English translations.
(Richard Hooker)
Friday, 18 July 2008
Progressive Metal
Progressive Metal definition
Progressive metal (shortened to prog, or prog metal when differentiating from progressive rock) is a heavy brand of progressive rock which is characterized by the use of complex compositional structures, odd time signatures, and other features.
Its origins can be traced all the way back to traditional progressive rock acts of the 1960s and '70s like Yes, Pink Floyd, King Crimson, Genesis and Rush, but progressive metal didn't develop into a genre of its own until the mid-1980s. Acts such as Dream Theater, Queensrÿche and Fates Warning took elements of these progressive rock groups, primarily the instrumentation and compositional structure of songs, and merged them with heavy metal characteristics attributed to bands like Metallica, Megadeth, Deep Purple, Black Sabbath and Iron Maiden. The result could be described as a progressive rock mentality with heavy metal sounds.
The genre reached its commercial peak in the early '90s when Queensrÿche's "Silent Lucidity" became a massive radio and MTV hit. It was not a typical progressive metal song (it is more accurately described as a heavy metal power ballad), but nonetheless it opened Queensrÿche's music to a whole new legion of fans, which in turn had an effect on the popularity of other progressive metal bands of the time. In 1993 Dream Theater's "Pull Me Under", a more typical progressive metal song than "Silent Lucidity" but still more accurately described as straight heavy metal, became popular on radio and MTV.
If fringe progressive metal acts are to be included, Tool would be the most popular group in the genre. Tool exploded to prominence in the mid 90s with the release of their second album, Ænima, and have since gone on to become one of the most popular rock acts in the world. Their eclectic mix of heavy metal, rhythmic drumming, complex structures and deep lyrics has prompted many people to classify them as a progressive metal band although their music differs substantially from traditional progressive acts (see Diversity section, below).
Progressive metal could be broken down into countless sub-genres corresponding to certain other styles of music that have influenced progressive metal groups. Two bands that are commonly identified as progressive metal, King's X and Opeth, are at opposite ends of the sonic spectrum to one another. King's X are a group influenced very heavily by softer mainstream rock and grunge, whereas Opeth's growling vocals and ultra heavy guitars usually see them cited as death metal.
A good single example of the genre's diversity is The Mars Volta, who have successfully joined progressive metal and hardcore, genres which 10 years ago were opposites of each other in every way.
Classical and symphonic music has also had a significant impact on sections of the progressive metal genre, with bands such as Symphony X and Spock's Beard fusing traditional progressive metal with a complexity and grandeur usually found in classical. Similarly, bands like Liquid Tension Experiment and Planet X have a large jazz influence, as has their progenitor Dream Theater.
(This article is licensed under the GNU Free Documentation License. It uses material from the Wikipedia article "Progressive Metal".)
Seratus Manusia Paling Berpengaruh Di Dunia
Nabi Muhammad SAW menempati kedudukan nomor satu daftar manusia yang paling berpengaruh dalam panggung sejarah dunia, dihitung sampai sekarang.
Hal ini dinyatakan oleh Michael H. Hart, seorang ahli astronomi dan ahli sejarah terkenal di Amerika Serikat dalam bukunya "The 100" yang terbit baru-baru Amerika Serikat.
Menurut Michael Hart, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling berpengaruh di antara milyaran penduduk dunia, karena ia adalah satu-satunya manusia yang berhasil secara luar biasa baik dalam kegiatan keagamaan maupun pemerintahan
Daftar nama 100 orang paling berpengaruh itu selengkapnya adalah :
1. Nabi Muhammad SAW
2. Isaac Newton
3. Nabi Isa
4. Buddha
5. Confucius
6. Saint Paul
7. Thai Lun
8. Johan Gutemberg
9. Christopher Columbus
10. Albert Einstein
11. Karl Marx
12. Louis Pasteur
13. Galileo Galilei
14. Aristoteles
15. V.I. Lenin
16. Nabi Musa
17. Charles Darwin
18. Chin Huang Ti
19. Agustus Caesar
20. Mao Tse-tung
21. Genghis Khan
22. Euclid
23. Martin Luther
24. Nicolas Copernicus
25. James Watt
26. Constantine the Great
27. George Washington
28. Michael Faraday
29. James Clerk Maxwell
30. Orville dan Wilbur Wright
31. Antoine Laurent Lavoisier
32. Sigmund Freud
33. lskandar Zulkarnaen
34. Napoleon Bonaparte
35. Adolf Hitler
36. William Shakespeare
37. Adam Smith
38. Thomas Edison
39. Anton van Leuwenhoek
40. Plato 90. Menes
41. Gugleilmo Marconi
42. Ludwig van Beethoven
43, Werner Heisenberg
44. Alexander G Bell
45. Alexander Fleming
46. Simon Bolivar
47. Oliver Cromwell
48. John Locke
49. Michelangelo
50. Pans Urban II
51. Umar bin Khatab
52. Asoka
53. Sam Augustine
54. Max Planck
55. John Calvin
56. William Morton
57. William Harvey
58. Antoine Becquerel
59. Greger Mendel
60. Joseph Lister
61. Nicholas August Otto
62. Louis Daguerre
63. Joseph Stalin
64. Rene Descartes
65. Julius Caesar
66. Francisco Pizarro
67. Hernando Cortes
68. Ratu Isabella I
69. William the Congqueror
70. Thomas Jefferson
71. Jean Jacques Rousseau
72. Edward Jenner
73. Wilhelm Rontgen
74. Johan Sebastian Bach
75. Lau-tzu
76. Enrico Ferni
77. Thomas Maltus
78. Francis Bacon
79. Voltaire
80. John F. Kennedy
81. Gregory Pincus
82. Sui Wen Ti
83. Mani (Manes)
84. Vasco da Gama
85. Charlemagne
86. Cyrys the Great
87. Leonard Euler
88. Nicollo Machiavelli
89. Zoroaster
91. Peter the Great
92. Mencius
93. John Dalton
94. Homer
95. Ratu Elizabeth I
96. Justinian I
97. Johannes Kepler
98. Pablo Picasso
99. Mahavira
100. Niels Bohr
Hal ini dinyatakan oleh Michael H. Hart, seorang ahli astronomi dan ahli sejarah terkenal di Amerika Serikat dalam bukunya "The 100" yang terbit baru-baru Amerika Serikat.
Menurut Michael Hart, Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling berpengaruh di antara milyaran penduduk dunia, karena ia adalah satu-satunya manusia yang berhasil secara luar biasa baik dalam kegiatan keagamaan maupun pemerintahan
Daftar nama 100 orang paling berpengaruh itu selengkapnya adalah :
1. Nabi Muhammad SAW
2. Isaac Newton
3. Nabi Isa
4. Buddha
5. Confucius
6. Saint Paul
7. Thai Lun
8. Johan Gutemberg
9. Christopher Columbus
10. Albert Einstein
11. Karl Marx
12. Louis Pasteur
13. Galileo Galilei
14. Aristoteles
15. V.I. Lenin
16. Nabi Musa
17. Charles Darwin
18. Chin Huang Ti
19. Agustus Caesar
20. Mao Tse-tung
21. Genghis Khan
22. Euclid
23. Martin Luther
24. Nicolas Copernicus
25. James Watt
26. Constantine the Great
27. George Washington
28. Michael Faraday
29. James Clerk Maxwell
30. Orville dan Wilbur Wright
31. Antoine Laurent Lavoisier
32. Sigmund Freud
33. lskandar Zulkarnaen
34. Napoleon Bonaparte
35. Adolf Hitler
36. William Shakespeare
37. Adam Smith
38. Thomas Edison
39. Anton van Leuwenhoek
40. Plato 90. Menes
41. Gugleilmo Marconi
42. Ludwig van Beethoven
43, Werner Heisenberg
44. Alexander G Bell
45. Alexander Fleming
46. Simon Bolivar
47. Oliver Cromwell
48. John Locke
49. Michelangelo
50. Pans Urban II
51. Umar bin Khatab
52. Asoka
53. Sam Augustine
54. Max Planck
55. John Calvin
56. William Morton
57. William Harvey
58. Antoine Becquerel
59. Greger Mendel
60. Joseph Lister
61. Nicholas August Otto
62. Louis Daguerre
63. Joseph Stalin
64. Rene Descartes
65. Julius Caesar
66. Francisco Pizarro
67. Hernando Cortes
68. Ratu Isabella I
69. William the Congqueror
70. Thomas Jefferson
71. Jean Jacques Rousseau
72. Edward Jenner
73. Wilhelm Rontgen
74. Johan Sebastian Bach
75. Lau-tzu
76. Enrico Ferni
77. Thomas Maltus
78. Francis Bacon
79. Voltaire
80. John F. Kennedy
81. Gregory Pincus
82. Sui Wen Ti
83. Mani (Manes)
84. Vasco da Gama
85. Charlemagne
86. Cyrys the Great
87. Leonard Euler
88. Nicollo Machiavelli
89. Zoroaster
91. Peter the Great
92. Mencius
93. John Dalton
94. Homer
95. Ratu Elizabeth I
96. Justinian I
97. Johannes Kepler
98. Pablo Picasso
99. Mahavira
100. Niels Bohr
PESAN RUH KEPADA MANUSIA
Apabila roh keluar dari jasad, ia akan berkata-kata dan seluruh isi alam
sama ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia.
Apabila mayat dimandikan, lalu roh berkata : "Wahai orang yang memandikan,
aku minta kepadamu karana Allah untuk melepaskan pakaianku dengan
perlahan-lahan pada saat ini aku beristirahat daripada seretan malaikat
maut". Selepas itu, mayat pula bersuara sambil merayu : "Wahai orang yang
memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu dalam keadaan panas. Begitu
juga jangan menuangnya dengan air yang dingin karana tubuhku terbakar
apabila terlepasnya roh dari tubuh".
Apabila dimandikan, roh sekali lagi merayu :"Demi Allah, wahai orang yang
memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka
dengan keluarnya roh". Setelah dimandi dan dikafankan, telapak kaki mayat
diikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan diikat
terlalu kuat serta mengafani kepalanya karana ingin melihat wajahnya
sendiri, anak-anak, isteri atau suami buat kali terakhir karana tidak
dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat.
Sebaik keluar dari rumah lalu ia berpesan : "Demi Allah, wahai jemaahku,
aku telah meniggalkan isteriku menjadi Balu. Maka
janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah
kalian Menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari
rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka buat
selama-lamanya". Sesudah mayat diletakkan pada pengusung, sekali lagi
diserunya kepada jemaah supaya jangan mempercepatkan mayatnya ke kubur
selagi belum
mendengar suara anak-anak dan sanak saudara buat kali terakhir.
Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula
berpesan: "Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan
kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu
lalai ketika ini sebagaimana ia melalaikan aku". "Sesungguhnya aku
tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun
mereka tidak mau menanggung kesalahanku". "Adapun didunia, Allah menghisab
aku, padahal kamu berasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak
mau mendoakan aku".
Ada satu riwayat dr Abi Qalabah mengenai mimpi beliau yang melihat kubur
pecah. Lalu mayat-mayat itu keluar dari duduk di tepi kubur masing-masing.
Bagaimanapun tidak seorang pun ada tanda-tanda memperolehi nur di muka
mereka. Dalam mimpi itu, Abi Qalabah dapat melihat jirannya juga dalam
keadaan yang sama. Lalu dia bertanya kepada mayat jirannya
mengenai ketiadaan nur itu. Maka mayat itu menjawab: "Sesungguhnya bagi
mereka yang memperolehi nur adalah karana petunjuk drpd anak-anak dan
teman-teman. Sebaliknya aku mempunyai anak-anak yang tidak soleh dan tidak
pernah mendoakan aku".
Setelah mendengar jawaban mayat itu, Abi Qalabah pun terjaga. Pada malam
itu juga dia memanggil anak jirannya dan menceritakan apa yang dilihatnya
dalam mimpi mengenai bapa mereka. Mendengar keadaan itu, anak-anak jiran
itu berjanji di hadapan Abi Qalabah akan mendoa dan bersedekah untuk
bapanya. Seterusnya tidak lama selepas itu, Abi Qalabah sekali lagi
bermimpi melihat jirannya. Bagaimanapun kali ini jirannya sudah ada nur
dimukanya dan kelihatan lebih terang daripada matahari.
Baginda Rasullullah S.A.W berkata:
Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan
malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka
menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai kelutut.
Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh
dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang
lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut
hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar.Dan akhir sekali
datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya
hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."
Sambung Rasullullah S.A.W. lagi:
"Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S.
akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang nazak
itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu
melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di
sekelilinginya. Ini adalah karana sangat rindunya pada syurga dan melihat
terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S. "Kalau orang yang nazak itu
orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap di sebelahkiri.
Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam
masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah
kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat
tinggalnya.
Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin
itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut
hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir
dari mulut orang mukmin itu dengan berkata: "Tidak ada jalan bagimu
mencabut rohorang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa
menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T." Setelah malaikat maut
mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada AllahS.W.T.dan
menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu.
Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikat maut, kamu
cabutlah ruhnya dari arah lain." Sebaik saja malaikat maut mendapat
perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang
mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang
mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan
ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang
mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah,tangan ini
mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."
Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah
tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat
maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: Tidak ada jalan bagimu dari
arah ini Kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan
sholat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri
majlis-majlis ilmu." Apabila gagal
malaikat maut,mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut
cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga
maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana
telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir." Akhir sekali
malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata
tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada
jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf
dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah."
Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T. Kemudian
AllahS.W.T. berfirman yang bermaksud:"Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu
ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu."
Sebaik saja mendapat perintah AllahS.W.T. maka malaikat maut menghampiri
roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah S.W.T. Sebaik saja melihat Asma
Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari
arah mulut dengan tenang.
Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar
dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A: "Roh itu menuju ketujuh tempat:
1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Iiyyina
4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut
kehendak mereka
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan
tdk di langit sampai hari Kiamat
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik
7. Roh orang-orang kafir akan berada dlm neraka Sijjin,mereka disiksa
beserta jasadnya hingga hari Kiamat
Telah bersabda Rasullullah Saw :
Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada
hari mereka keluar dari kuburnya:
1. Orang-orang yang mati syahid
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan suci ramadhan
3. Orang berpuasa di hari Arafah
Sekian untuk ingatan kita bersama.
Kalau rajin. Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain.
Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang
mengajarnya meskipun dia sudah mati.
Panjangkan kisah ini kepada semua saudara islam kita.
Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda,
"Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat "
sama ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia.
Apabila mayat dimandikan, lalu roh berkata : "Wahai orang yang memandikan,
aku minta kepadamu karana Allah untuk melepaskan pakaianku dengan
perlahan-lahan pada saat ini aku beristirahat daripada seretan malaikat
maut". Selepas itu, mayat pula bersuara sambil merayu : "Wahai orang yang
memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu dalam keadaan panas. Begitu
juga jangan menuangnya dengan air yang dingin karana tubuhku terbakar
apabila terlepasnya roh dari tubuh".
Apabila dimandikan, roh sekali lagi merayu :"Demi Allah, wahai orang yang
memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka
dengan keluarnya roh". Setelah dimandi dan dikafankan, telapak kaki mayat
diikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan diikat
terlalu kuat serta mengafani kepalanya karana ingin melihat wajahnya
sendiri, anak-anak, isteri atau suami buat kali terakhir karana tidak
dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat.
Sebaik keluar dari rumah lalu ia berpesan : "Demi Allah, wahai jemaahku,
aku telah meniggalkan isteriku menjadi Balu. Maka
janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah
kalian Menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari
rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka buat
selama-lamanya". Sesudah mayat diletakkan pada pengusung, sekali lagi
diserunya kepada jemaah supaya jangan mempercepatkan mayatnya ke kubur
selagi belum
mendengar suara anak-anak dan sanak saudara buat kali terakhir.
Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula
berpesan: "Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan
kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu
lalai ketika ini sebagaimana ia melalaikan aku". "Sesungguhnya aku
tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun
mereka tidak mau menanggung kesalahanku". "Adapun didunia, Allah menghisab
aku, padahal kamu berasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak
mau mendoakan aku".
Ada satu riwayat dr Abi Qalabah mengenai mimpi beliau yang melihat kubur
pecah. Lalu mayat-mayat itu keluar dari duduk di tepi kubur masing-masing.
Bagaimanapun tidak seorang pun ada tanda-tanda memperolehi nur di muka
mereka. Dalam mimpi itu, Abi Qalabah dapat melihat jirannya juga dalam
keadaan yang sama. Lalu dia bertanya kepada mayat jirannya
mengenai ketiadaan nur itu. Maka mayat itu menjawab: "Sesungguhnya bagi
mereka yang memperolehi nur adalah karana petunjuk drpd anak-anak dan
teman-teman. Sebaliknya aku mempunyai anak-anak yang tidak soleh dan tidak
pernah mendoakan aku".
Setelah mendengar jawaban mayat itu, Abi Qalabah pun terjaga. Pada malam
itu juga dia memanggil anak jirannya dan menceritakan apa yang dilihatnya
dalam mimpi mengenai bapa mereka. Mendengar keadaan itu, anak-anak jiran
itu berjanji di hadapan Abi Qalabah akan mendoa dan bersedekah untuk
bapanya. Seterusnya tidak lama selepas itu, Abi Qalabah sekali lagi
bermimpi melihat jirannya. Bagaimanapun kali ini jirannya sudah ada nur
dimukanya dan kelihatan lebih terang daripada matahari.
Baginda Rasullullah S.A.W berkata:
Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan
malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka
menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai kelutut.
Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh
dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang
lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut
hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar.Dan akhir sekali
datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya
hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."
Sambung Rasullullah S.A.W. lagi:
"Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S.
akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang nazak
itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu
melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di
sekelilinginya. Ini adalah karana sangat rindunya pada syurga dan melihat
terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S. "Kalau orang yang nazak itu
orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap di sebelahkiri.
Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam
masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah
kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat
tinggalnya.
Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin
itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut
hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir
dari mulut orang mukmin itu dengan berkata: "Tidak ada jalan bagimu
mencabut rohorang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa
menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T." Setelah malaikat maut
mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada AllahS.W.T.dan
menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu.
Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikat maut, kamu
cabutlah ruhnya dari arah lain." Sebaik saja malaikat maut mendapat
perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang
mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang
mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan
ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang
mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah,tangan ini
mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."
Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah
tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat
maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: Tidak ada jalan bagimu dari
arah ini Kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan
sholat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri
majlis-majlis ilmu." Apabila gagal
malaikat maut,mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut
cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga
maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana
telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir." Akhir sekali
malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata
tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada
jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf
dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah."
Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T. Kemudian
AllahS.W.T. berfirman yang bermaksud:"Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu
ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu."
Sebaik saja mendapat perintah AllahS.W.T. maka malaikat maut menghampiri
roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah S.W.T. Sebaik saja melihat Asma
Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari
arah mulut dengan tenang.
Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar
dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A: "Roh itu menuju ketujuh tempat:
1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Iiyyina
4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut
kehendak mereka
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan
tdk di langit sampai hari Kiamat
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik
7. Roh orang-orang kafir akan berada dlm neraka Sijjin,mereka disiksa
beserta jasadnya hingga hari Kiamat
Telah bersabda Rasullullah Saw :
Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada
hari mereka keluar dari kuburnya:
1. Orang-orang yang mati syahid
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan suci ramadhan
3. Orang berpuasa di hari Arafah
Sekian untuk ingatan kita bersama.
Kalau rajin. Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain.
Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang
mengajarnya meskipun dia sudah mati.
Panjangkan kisah ini kepada semua saudara islam kita.
Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda,
"Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat "
Pasangan Hidup Sejati
Suatu waktu, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri.
Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan
kesenangan
yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria
ini
selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.
Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga
dengan
istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada
semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan
lari
dengan pria yang lain.
Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah
istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah,
dia
selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia
selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.
Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat
setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dia lah
yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami.Akan tetapi,
sang pedagang, tak begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini
begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.
Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia
akan
segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam
hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal,aku
akan
sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."
Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada
istri Keempatnya.
"Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah.
Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia
terdiam. "Tentu saja tidak, "jawab istri keempat, dan pergi begitu saja
tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati.Seakan-akan,
ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga.
"Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir.
Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?" Istrinya menjawab,
"Hidup begitu indah disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati." Sang
pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.
Lalu, ia bertanya pada istri keduanya.
"Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu
mau membantuku.Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah
kau ikut dan mendampingiku?"
Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya, "Aku tak bisa
menolongmu
kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja.
Nanti,akan
kubuatkan makam yang indah buatmu." Jawaban itu seperti kilat yang
menyambar.
Sang pedagang kini merasa putus asa. Tiba-tiba terdengar sebuah suara.
"Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak
akan
meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke
samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus.
Badannya tampak seperti orang yang kelaparan.
Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja,aku bisa
merawatmu
lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."
******* KESIMPULANNYA*******
Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini.
Istri yang keempat, adalah tubuh kita.
Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita
supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera
kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat
kita
menghadap-Nya.
Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan.
Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan
berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun
dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita
selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.
Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita.
Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan
dankesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah
yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah.
Hanya
amal yang mampu menolong kita di akhirat kelak.
Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan
sampai kita menyesal belakangan.
Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan
kesenangan
yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria
ini
selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.
Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga
dengan
istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada
semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan
lari
dengan pria yang lain.
Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah
istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah,
dia
selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia
selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.
Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat
setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dia lah
yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami.Akan tetapi,
sang pedagang, tak begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini
begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.
Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia
akan
segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam
hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal,aku
akan
sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."
Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada
istri Keempatnya.
"Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah.
Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia
terdiam. "Tentu saja tidak, "jawab istri keempat, dan pergi begitu saja
tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati.Seakan-akan,
ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.
Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga.
"Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir.
Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?" Istrinya menjawab,
"Hidup begitu indah disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati." Sang
pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.
Lalu, ia bertanya pada istri keduanya.
"Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu
mau membantuku.Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah
kau ikut dan mendampingiku?"
Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya, "Aku tak bisa
menolongmu
kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja.
Nanti,akan
kubuatkan makam yang indah buatmu." Jawaban itu seperti kilat yang
menyambar.
Sang pedagang kini merasa putus asa. Tiba-tiba terdengar sebuah suara.
"Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak
akan
meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke
samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus.
Badannya tampak seperti orang yang kelaparan.
Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja,aku bisa
merawatmu
lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."
******* KESIMPULANNYA*******
Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini.
Istri yang keempat, adalah tubuh kita.
Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita
supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera
kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat
kita
menghadap-Nya.
Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan.
Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan
berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun
dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita
selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.
Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita.
Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan
dankesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah
yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah.
Hanya
amal yang mampu menolong kita di akhirat kelak.
Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan
sampai kita menyesal belakangan.
Subscribe to:
Posts (Atom)